Ngga perlu jadi lesbian buat
bilang film ini punya cerita yang bagus. Buat ku ini film "Blue is The Warmest Color" bukan-lah film yang
menginspirasi, tapi film kesadaran. Sadar, yang namanya pasangan itu wajib ada
kepercayaan dan kesetiaan.
Acting dari Adele dan Emma dalam
film ini perlu diacungin dua jempol (atau lebih). Basicly, mereka bukanlah
sepasang lesbian, tapi keduanya mampu memerankan emosional hingga sex scene
dengan sangat amat baik. Realistis yang bikin pusing :p
Buat orang yang baru pertama kali
menjadi Lesbian, seperti yang Adele alami, hubungan sesama jenis tentu menjadi
bittersweet buat hidupnya. Senang karena memiliki pasangan yang mengerti
segalanya, tapi menjadi masalah karena lingkungan dan budaya yang ada.
Dalam ketakutan dan
kebahagiaannya, Adele tetap mencintai Emma dengan caranya. Sedikit cara yang
salah adalah menjalin hubungan kamuflase dengan seorang pria dari tempat
kerjanya. Tambah salah karena Adele bohong pada Emma. Saat emosional scene
inilah, aku menyadari pentingnya kepercayaan dan kesetiaan.
Adele dan Emma (Blue Is The Warmest Color, 2014) |
Cukup lama untuk aku mengambil
intisari dari film ini. Perlu menontonnya 2 – 3 kali. Terlalu kompleks buatku
apakah hubungan dalam film ini menjadi berat karena hubungannya sesama jenis
atau karena dalam hubungan ini, Adele dan Emma tidak bisa menjaga kedua hal
wajib tersebut?
Jangan lihat kesamaan gender dari film ini, tapi perlu disadari, kadang orang tau
apa yang baik untuk hubungannya dengan pasangan, tapi ngga tau gimana cara
menggunakannya atau menjaganya. Kadang pikiran “ya dia harusnya sih ngerti ya,
kenapa gue begini” itu jadi asumsi yang bisa menghancurkan hubungan.
Setidaknya ini yang aku alami.
Kamis (24/6) jadi hari yang disayang dan dibuang dari dia yang masih ku
sayangi. Dia mungkin telah kehilangan rasa percaya dan setia dari diriku. Tapi
malam itu, aku bukan meminta 2 hal ini. Aku meminta apakah mau memperbaiki
kesalahan yang pernah ada dan membangunnya kembali, bersama?
Percaya dan setia mungkin sudah
tak ku lihat juga dari dirinya. Tapi perasaan yang sama untuk bersama, kenapa
dibuang begitu saja? – kalau disambungin ke film ini, hubungan Adele dan Emma
pun berakhir seperti ini. Entah film yang seperti kisahku, atau sebaliknya. Faktanya,
dalam penolakkan pasti ada kesedihan. Mungkin ini film yang pas buat kamu tonton kalau lagi kangen sama mantan :')
“Percaya dan setia itu ada karena
komunikasi. Kita bisa karena kita telah lama bicara dan mendengar. Cuma sayangnya,
belakangan.... kita lupa bagaimana cara jujur pada diri sendiri. Mungkin ini
yang jadi alasan sulitnya kita untuk berkomunikasi (lagi).”