Sabtu, 19 Maret 2016

The Dressmaker : Pilihan!

"Aku seperti mendapat kutukan!"

Beginilah kiranya sikap manusiawi saat keadaan sulit dalam hidup kurang dapat diterima dengan ikhlas. Singkatnya, kurang bersyukur + marah atau kecewa = mengumpat.

Begitupun dalam film "The Dressmaker" (2015) yang diperankan Kate Winslet (Tilly Dunnage) dan Liam Hemsworth (Teddy). Tilly merasa dirinya seperti mendapat kutukan karena setiap orang yang ia cintai sengsara karenanya. Selalu ada hal buruk yang terjadi di mana pun ia berada.


Skill Tilly untuk membuat baju yang fit in dengan personality si pemakai sudah tidak penting untuk diceritakan (awalnya). Tapi, inilah poin utama yang membuatnya bahagia (akhirnya). Kenapa? Karena "kutukan" itu pilihan!

Pilihan 1 : Menjalani kutukan untuk bertahan, lalu menang, atau
Pilihan 2 : Menjalani kutukan untuk dipikirkan, lalu kalah

Ungkapan "kutukan" ada karena pikiran (negatif). Hal ini bisa datang berdasarkan seberapa berat masalahnya, kadar diri saat menjalaninya, dan saat sudah tidak bisa berbuat apa-apa selain... hanya menjalani hidup dengan tatapan "apa lagi yang akan terjadi?" --> tentu kontekstualnya negatif ya.

Jika kita coba turunkan dari 2 pilihan di atas, setidaknya ada poin "bertahan" dan "menang" (ini positif) dari "kutukan" (yang artinya negatif) di pilihan 1. Tentu ini menjelaskan bahwa mereka yang berpikir "menerima kutukan" tetap berusaha untuk menjalaninya. Sebaliknya, secara gamblang tak sedikit orang di dunia ini memilih bunuh diri untuk kabur dari realita. Ya, walaupun kalah dengan kondisi itu rasanya seperti tampak hidup tapi mati di dalam.

Aku melihat 2 poin di atas dari film ini. Menurutmu manakah yang jadi akhir cerita untuk Tilly Dunnage? Tonton langsung aja ya. Dan, mana yang jadi akhir cerita masalah pikiranmu sendiri? Tentukan, ini pilihan!